Saturday 24 June 2017

Etui Penggunaan Komputer Dari Sisi Hukum Forex

Autor: Rasyid Geschrieben am: Wednesday, April 02, 2008 Abgelegt unter: Artikel Penggunaan komputer als Internet-Terus meningkat, saat ini sudah 149 juta orang diseluruh dunia yang menggunakan fasilitas internet dan diperkirakan pertumbuhan internet mencapai 12 pro bulan. Tujuan dan perilakunya Wortspiel memang berbeda. Umumnya orang dewasa menggunakan Internet sebagai bagian dari pekerjaan als untuk mendapatkan informasi, sedangkan anak-anak mengakses internet untuk kebutuhan hiburan seperti spiel, musik, dan berkenalan dengan orang lain. Dengan banyaknya pengguna Internet ini maka dapat dipastikan sella ada sisi positiv dan negatifnya. Cyberbullying (pelecehan atau perilaku mengganggu didunia cyber) adalah salah satu dampak negatif yang sering terjadi dan dari perilaku ini disurvey telah banyak mengganggu geistigen anak-anak remaja. Maka dari esu kita harus belajar bagaimana untuk mempunyai etika yang baik dalam ber komputer. Berikut Sepuluh etika berkomputer, seandainya diterapkan oleh remaja dan Profesional IT Pasti dampak negatif Dari penggunaan Internet Akan berkurang: Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang gelegen Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang gelegen Jangan memata-matai Datei-Datei Yang bukan haknya Jangan menggunakan Komputer untuk mencuri Jangan menggunakan komputer untuk Mitgliedschaft kesaksian palsu Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar, Kalua poin ini susah di terapkan karena sekarang sudah banyak di internet. Pendapat undeinem gimana Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang gelegen tanpa sepengetahuan Yang bersangkutan Jangan mencuri kekayaan Intelektual orang gelegen Pertimbangkan konsekuensi Dari Programm Yang dibuat atau sistem komputer Yang dirancang Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap Sesama saat menggunakan komputer Sebagai Netizen (masyarakat Cyber-) kita Harus bersama - sama belajar untuk Lebih baik lagi dalam melakukan Cyber-Welt Ethik, saya yakin dengan perkembangan dunia Internet yang begitu Cepat dan diimbangi dengan etika berkomputer yang baik pasti perkembangan didunia IT Akan Lebih baik lagi. Disarikan dari. Cyber ​​World Ethics 8220Die zehn Gebot der Computerethik8221Erinnerst mich, sagt König Hamlet zu seinem Sohn. Erzählen Sie meine Geschichte. Tragen Sie mein Gedächtnis, mein Vermächtnis, meine Legitimität, in die nächste Generation, zu meinem Volk, zu meinen Kindern und Enkelkinder. INGATAN pada mulanya bukan merupakan sebuah tindakan, tetapi sejenis pengetahuan semisal persepsi, imajinasi, dan pemahaman. Ingatan memunculkan Penizahuan Tentang Peristiwa-Peristiwa Masa Lalu, Atau Kelaluan Dari Peristiwa-Peristiwa MASA LALO. PEMIKIR Perancis Paul Ricoeur (1999), misalnya, mengungkapkan, bahwa, ingatan, memiliki, dua, jenis, hubungan, dengan, masa, lalu. Pertamas adalah relasi pengetahuan, sementara yang kedua adalah relasi tindakan. Kedua relasi ini Muncul karena mengingat merupakan Jalan untuk melakukan segala hal, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan pikiran kita. Dalam mengingat atmen mengenang kita menggunakan ingatan kita, yang merupakan sejenis tindakan. Justru karena ingatan merupakan sebuah Übung, maka kita dapat berbicara tentang penggunaan ingatan, yang Pada gilirannya memungkinkan kita berbicara tentang penyalahgunaan ingatan. Persoalan-Persoalan etis akan muncul begitu kita mulai merefleksikan hubungan antara penggunaan als penyalahgunaan ingatan ini. Pendekatan terhadap ingatan sebagai cara melakukan segala hal dengan pikiran, atau sebagai sebuah Übung, memiliki perjalanan panjang dalam Sejarah filsafat. Dalam Sophist, misalnya, Plato berbicara tentang seni mengimitasi (mimetike techne). Dalam konteks ini, Plato membuat pembedaan antara phantastischen techne 8217yang tidak bisa diandalkan8217 dan eikastike techne yang berasal dari eikon Yunani 8217citra8217, yang mungkin benar. Oleh karenanya, terdapat dua kemungkinan untuk mengimitasi atau mengenang: phantastischen techne, yang bisa keliru dan tidak dapat diandalkan, dan eikastike techne, yang kemungkinan dapat diandalkan. Setelah Plato, kita memiliki sejarah panjang tentang ars memoria, seni ingatan, yang merupakan semacam pendidikan mengenai tindakan mengingat masa lalu kaufen. Dan di penghujung tradisi yang memperlakukan ingatan sebagai seni ini berdiri Nietzsche dengan risalah kedua dari Unzeitgemäße Meditation yang diberi judul Über die Vor-und Nachteile der Geschichte des Lebens. Ini Menarik karena judul itu sendiri berkaitan dengan penggunaan, bukan penggunaan ingatan semata, tetapi penggunaan filsafat Sejarah dalam pengertian Hegelianer yaitu memperlakukan praktik Sejarah sebagai sains. Ingatan dan Sejarah Dalam Konteks ini, Menarik memerhatikan tesis sejarawan Perancis Pierre Nora (1996) Yang menganggap Wiedererinnerung: sebagai sebuah penulisan Sejarah Yang Lebih menaruh perhatian Pada akibat daripada Sebab Suatu atau serangkaian kejadian. Sebagai satu jenis historiografi, Erinnerung menafsirkan sejarah secara simbolik. Ia kurang berminat pada memori sebagai ingatan semata-mata, tetapi lebih pada struktur menyeluruh masa leuchtturm di dalam masa kini. Pusat perhatiannya Lebih Pada Konstruksi tentang Suatu peristiwa daripada dengan peristiwanya itu sendiri Lebih Pada jejak-jejak Yang ditinggalkan Suatu tindakan daripada dengan tindakannya itu sendiri Lebih Pada bagaimana Suatu kejadian digunakan dan disalahgunakan di masa Kini daripada dengan apa yang sesungguhnya terjadi itu sendiri. Die indonesischen Tötungen 1965-1966: Studien von Java und Bali (1990), buku yang kemudian disunting oleh Robert Cribb. Buku ini, demikian ungkap Budiawan (2003), layak disebut sebagai satu bentuk erinnerung sekurang-kurangnya karena tiga hal. Pertama, dengan menampilkan Catatan-Catatan tentang pembantaian massal di Jawa dan Bali, apa pun perspektif Yang diambil para penulis Catatan itu, die indonesischen Killings hendak menunjukkan bahwa goresan-goresan Yang ditinggalkan pembantaian itu tetap membekas Pada memori Kolektif (sebagian) Masyarakat Indonesien, sekalipun Tertindih oleh wacana resmi yang dominieren. Pembantaian Yang meninggalkan goresan Pada ingatan itu Pada gilirannya membentuk semacam struktur kepribadian Kolektif Yang curiga Pada Kelompok gelegen, bersikap menjauhkan Diri Dari politik, dan mudah mengambinghitamkan pihak Lain. Halb-halb-semacam ini turut menopang keberlangsungan rezim orde baru hingga lebih dari tiga dasawarsa. Kedua, dengan menyajikan analisis tentang efek-efek pembantaian massal semacam itu, die indonesischen Killings mencoba memperlihatkan bahwa pembantaian massal Yang menyusul Gerakan 30. September 1965 bukan sekadar pembasmian PKI Secara fisik, tetapi sekaligus penyiapan mentalitas Yang menerima kehadiran Suatu Orde Baru Yang Benar-Benar terpisah Dari orde sebelumnya. Istilah Kesaktian (Übersetzung) Pancasila menjadi simbol dari keterputusan sejarah yang dramatis. Ketiga, dengan menampilkan analisis tentang bagaimana Wacana populer (Film, Roman, cerita-cerita pendek) Orde Baru merekonstruksikan apa yang terjadi di seputar 30. September 1965 dan masa-masa sesudahnya, die indonesischen Killings hendak menunjukkan bagaimana Orde Baru mencitrakan dirinya sebagai penyelamat negara dan Bangsa dan sekaligus sebagai pihak yang bisa mengampuni mereka yang dianggap keblinger atau mereka yang dituduh komunis. Wacana populer semacam ini Türüt membentuk Basis ideologis Orde Baru, yang menempatkan negara sebagai sumber kebajikan termasuk bagi Mereka Yang dicap sebagai pengkhianat sekalipun. Sayangnya, perhatian terhadap penulisan Sejarah sebagai sebuah Wiedererinnerung: masih Kurang mendapat perhatian, baik Dari Sarjana Indonesien maupun Sarjana luar negeri Yang konsen dengan persoalan-persoalan politik, sosial, ekonomi, dan budaya di Indonesien. Lebih-lebih, masih ada kelompok-kelompok kepentingan tertentu yang enggan mengakui kebenaran sejarah masa lalu baik karena gengsi kekuasaan maupun karena merasa kepentingannya terancam. Jika demikian halnya, sejarah sebagai Erinnern Sie sich akan mencatat bagaimana usaha menempatkan masa lalu pada tempatnya selral menemukan hambatan. Masa lalu masih menjadi medan pertarungan antara mereka yang ingin menjadikannya sebagai sejarah, dalam arti masa lalu yang telah berlalu, dan mereka yang ingin memeliharanya sebagai hantu. Mereka yang memelihara masa lalu sebagai hantu jelas tidak akan pernah belajar apa Wortspiel dari masa lalu. Mereka telah menjadi sandera dari masa lalu yang mereka bakukan sendiri (Trouillot, 1995). Padahal, seharusnya setiap Orang bisa belajar dari masa lalu. Dalam kaitannya dengan kekerasan masa lalu, baik pelaku maupun korban bisa mendapatkan Pelajaran berharga Dari peristiwa kekerasan tersebut. Bagi pelaku, mengingat penderitaan korban di masa lalu merupakan tanggung Jawab etis Yang Harus dia lakukan Agar kejahatan serupa tidak terulang lagi. Lebih Dari itu, ingatan Akan penderitaan korban ini pun Harus disampaikan kepada anak cucunya sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan kemungkinan munculnya korban-korban potensial dan pelaku - pelaku potensial atas kejahatan dan kekerasan Yang Sama. Bagi korban, ingatan akan kekerasan von masa lalu dapat menjadi referensi untuk meminta pertanggungjawaban terhadap pelaku sebagai upaya rehabilitasi atas penderitaan yang selama ini ditanggungnya. Dengan demikian, hak-hak korban sebagai Manusia dan warga negara diharapkan dapat dipulihkan dan proses hukum Yang berlaku Harus ditetapkan dilaksanakan Agar para korban mendapatkan rasa Keadilan dan perlindungan Yang semestinya dia dapatkan sebagai warga negara merdeka. Paul Ricoeur mengusulkan tiga macam pendekatan terhadap ingatan sosial agar kita bis zum sampai pada persoalan etika ingatan. Ketiga pendekatan tersebut von adalah pendekatan von patologis-terapetik, von pendekatan pragmatik, von dan pendekatan etis-politis. Pendekatan patologis-terapetik menuntut adanya perhatian Yang serius karena di sinilah penyalahgunaan-penyalahgunaan ingatan Yang sering terjadi diakarkan Pada sesuatu Yang kita sebut luka-luka dan goresan-goresan ingatan. Dalam hal ini kita memiliki contoh Yang baik berkaitan dengan kondisi Indonesien saat ini: Pada Tempat tertentu kita dapat mengatakan bahwa kita terlalu banyak mengingat, sementara di Tempat gelegen kita tidak cukup dapat mengingat peristiwa tertentu, biasanya karena disengaja. Demikian juga, kadang kita tidak cukup dapat melupakan sesuatu, tetapi di saat lain kita terlalu von banyak melupakannya kaufen. Ada dua esai pendek yang ditulis Sigmund Freud, Erinnern, Wiederholen und Durcharbeiten, yang merupakan bagian dari kumpulan tulisan Metapsychologie (1914) dan dapat digunakan mendukung pendekatan pertama ini. Titik Tolak Esai ini adalah sebuah insiden atau kecelakaan dalam Kemajuan pengobatan psikoanalitik, Ketika pasien Terus-menerus mengulangi pelbagai simtom, untuk mendapatkan Kemajuan menuju pengingatan-Kembali, atau menuju rekonstruksi tentang masa lalu Yang dapat diterima dan dapat dipahami. Oleh karenanya, pendekatan pertama ini terkait dengan persoalan resistensi als represi dalam psikoanalisis. Adalah menarik bahwa pada permulaan esai tersebut Freud mengatakan bahwa pasien mengulang alih-alih mengingat. Karenanya, Wiederholung merupakan kendala untuk mengingat. Pada tahap Yang sama dalam Esai tersebut, Freud mengatakan bahwa baik dokter maupun pasien Harus memiliki kesabaran: Mereka Harus bersabar dalam kaitannya dengan simtom-simtom tersebut, yang Pada gilirannya memungkinkan Mereka untuk didamaikan dengan kemustahilan untuk langsung menuju Pada kebenaran-jika memang ada kebenaran Yang Terkait dengan masa lalu itu. Lebih dari itu, pasien, juga, harus, menerima, penyakitnya, agar, dapat, mengantisipasi, saat, ketika, dirinya, dapat, didamaikan, dengan, masa, lalunya, sendiri, Jalan menuju rekonsiliasi dengan diri sendeniri inilah yang justru merupakan sesuatu yang disebut oleh Freud sebagai durcharbeiten (Durcharbeiten). Dalam esai ini pula Freud memperkenalkan istilah penting Gedächtnis als Arbeit (Erinnerungarbite). Esai kedua adalah Trauer und Melancholie. Dalam esai ini Freud berjuang membedakan dukacita (Trauer) dari melankolia (Melancholie). Melalui esai ini dia juga berbicara tentang kerja dukacita. Oleh karenanya, Paul Ricoeur berusaha menggabungkan Kedua Ekspresi ini-Arbeit des Gedächtnisses dan Trauerarbeit-mengingat kerja ingatan merupakan sejenis dukacita, dan dukacita merupakan ujian Yang menyakitkan dalam memori. Dukacita merupakan sebuah rekonsiliasi dengan hilangnya sebagian obyek - obyek cinta obyek-obyek cinta Yang mungkin berupa Pribadi, tetapi juga dapat berupa abstraksi-abstraksi semisal tanah Luft dan kebebasan-cita-cita dalam segala bentuknya. Yang dipertahankan dalam dukacita dan hilang dalam melancholische adalah harga diri. Inilah sebabnya dalam melankolia terdapat keputusasan dan kerinduan untuk didamaikan dengan obyek tercinta yang telah hilang tanpa ada harapan akan rekonsiliasi. Pada tahap ini, dukacita melindeni kita dari tren menuju melankolia ketika terdapat sesuatu yang dia sebut interiorisasi obyek cinta, yang menjadi bagian dari jiwa. Namun, harga, yang, harus, dibayar, sangat, mahal, karena, kita, harus, menyadari, langkah, demi, langkah, tingkat, demi, tingkat, Ich adalah prinsip realitas melawan prinsip kesenangan. Dengan demikanischen, melankolia dapat menjadi pendakuan dauerhaften atas prinsip kesenangan. Dalam Konteks politik, Ketika kita masih terlalu banyak mengingat peristiwa tertentu dan Kurang mengingat peristiwa Yang gelegen menunjukkan bahwa kita masih berada Pada sisi Yang Sama, kita masih berada Pada sisi repetisi dan melankolia. Adalah luka-luka dan goresan-goresan sejarah yang diulang-ulang dalam kondisi melankolia. Oleh karenanya, dukacita dan Arbeiten durch harus dilaksanakan bersama dalam perjuangan mencapai akseptibilitas ingatan: ingatan tidak hanya harus dapat dipahami, tetapi juga harus dapat diterima. Dan akseptibilitas inilah yang dipertaruhkan dalam kerja ingatan dan dukacita. Keduanya merupakan Pfeifenrekonsiliasi. Dari sini kemudian kita dapat bergerak menuju pendekatan kedua di manna pelbagai penyalahgunaan ingatan lebih mencolok. Pendekatan in der Krankheit pragmatik karena di sinilah kita memiliki praksis ingatan. Ingatan sering tunduk pada penyalahgunaan karena ingatan memiliki banyak hubungan dengan persoalan identitas. Kenyataannya, pelbagai, penyakit, ingatan, pada, dasarnya, merupakan, penyakit-penyakit, identitas. Ini disebabkan karena identitas, Baik persönliche maupun Kolektif, selalu sekadar dianggap, didakukan, didakukan-ULANG dan karena Pertanyaan Yang ada di balik problematika identitas adalah siapakah Saya (wer bin ich) kita cenderung memberikan jawaban berkaitan dengan apakah kita (was wir sind). Kita berusaha memenuhi atau menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang dimulai dengan siapa dengan jawaban-jawaban apa. Jawaban apa terhadap pertanyaan siapa ini sangat tidak tepat, rauh, dan rawan terhadap penyalahgunaan ingatan. Setidaknya, ada dua, alasan, mengapa, jawaban, apa, terhadap, pertanyaan, siapa, ini, tatak, tepat, dan, rapuh. Pertama, Kita Harus menghadapi kesulitan mempertahankan identitas sepanjang masa. Inlah pendekatan yang, antara lain, dikembangkan oleh Paul Ricoeur dalam Zeit und Erzählung (1988), tetapi dari sudut pandang narasi, bukan sudut pandang ingatan. Jadi, persoalan, pertama, muncul-bagaimana, mempertahankan, identitas, sepanjang, masa-adalah, persoalan, yang, dimunculkan, baik, melalui, narasi, maupun, memori, Mengapa Karena kita sella terombang-ambing di antara dua vorbildliche identitas. (1992) dengan mengintroduksi dua istilah Latein: idem identität dan ipse identität. Idem Identität mengonotasikan kesamaan kesamaan merupakan pendakuan untuk tidak berubah dengan mengabaikan perjalanan Waktu dan dengan mengabaikan perubahan Dari pelbagai peristiwa Yang terjadi di sekitar kita dan dalam diri kita. Yang kita sebut karakter kita merupakan kontra yang mungkin dari tipe identitas ini atau Ebene kesamaan ini. Namun, Dalam kehidupan persönlich, kita membutuhkan sejenis fleksibilitas, atau semacam identitas ganda, vorbildliches yang bagi kita dapat menjadi janji, yakni kemampuan menepati janji. Ini tidak sama dengan tetap tidak fleksibel atau tidak berubah sepanjang masa. Sebaliknya, ia merupakan cara menghadapi perubahan, bukan menyangkalnya. Inilah yang Krankheit ipse Identität. Kesulitan untuk mampu menghadapi pelbagai perubahan sepanjang masa merupakan satu alasan mengapa identitas menjadi demikian rapuh. Kedua, kita berhadapan dengan persoalan die anderen. Kelainan (Andersheit), pertama-tama dijumpai sebagai ancaman terhadap diri kita. Adalah benar bahwa kita pada umumnya merasa terancam dengan fakta bahwa ada orang lanieren yang hidup menurut standar-standar kehidupan dan nilai-nilai yang bertentangan dengan standar kehidupan kita. Kecenderungan untuk menolak, menyingkirkan, merupakan Antwort terhadap ancaman yang datang dari die anderen ini. Lebih Dari itu, ada komponen gelegen Yang menjelaskan kesulitan mempertahankan identitas kita sepanjang masa, dan mempertahankan kedirian kita dalam berhadapan dengan die andere, yaitu kekerasan Yang merupakan komponen permanen dalam hubungan dan interaksi Manusia. Bahkan, sebagian besar peristiwa yang berkaitan dänischer pendirian sebuah komunitas adalah tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa kekerasan. Jadi, dapat dikatakan bahwa identitas kolektif berakar dalam pelbagai peristiwa pendirian yang merupakan peristiwa-peristiwa kekerasan. Dari sinilah kemudian terletak artis pentingnya pendekatan ketiga, yaitu kewajiban mengingat. Pendekatan ketiga ini sudah memasuki wilayah etika politik karena ia berhadapan dengan Konstruksi masa depan: yaitu kewajiban mengingat bukan saja dengan memiliki perhatian Mendalam terhadap masa lalu, tetapi mentransmisikan Makna Dari peristiwa-peristiwa masa lalu kepada generasi mendatang. Kewajiban mengingat erat kaitannya dengan masa depan: ia merupakan impératif Yang diarahkan Pada masa depan, yang merupakan sisi sebaliknya Dari karakter traumatik Dari pelbagai penghinaan dan luka Sejarah. Mengapa kita memiliki kewajiban mengingat Pertama, karena ia merupakan Perjuangan melawan Erosi jejak-jejak kita Harus menjaga jejak-jejak, jejak-jejak peristiwa, karena terdapat kecenderungan Umum untuk menghancurkan jejak-jejak itu. Aristoteles mengatakan bahwa Zeit zerstört mehr als sie baut. Alasan kedua lebih bersifat etis. Dalam Der Menschliche Zustand (1958), Hannah Arendt bertanya bagaimana mungkin akan ada kontinuasi tindakan dengan mengabaikan kematian, dengan mengabaikan erosi jejak-jejak. Sebakai jawabannya, Arendt mengusulkan dua syarat bagi apa yang buchstabieren sebagai kontinuasi tindakan: pengampunan dan janji. Mengampuni pada dasarnya merupakan pembebasan dari beban masa lalu, sementara janji meneguhkan kemampuan untuk terikat dengan ucapan kita sendiri. Arendt berhujah bahwa hanya umat manusia yang mampu dibebaskan melalui pengampunan dan diikat melalui janji. Alasan ketiga adalah kewajiban mengingat berarti terus-menerus menghidupkan ingatan tentang penderitaan untuk melawan kecenderungan umum dalam sejarah untuk merayakan para pemenang. Kita dapat mengatakan bahwa seluruh filsafat sejarah, terutama dalam pengertian Hegelian, berkaitan dengan kumulasi keuntungan, kemajuan, dan kemenangan. Semu Yang tertinggal di belakang menjadi hilang. Oleh karenanya, kita membutuhkan sejenis Sejarah Yang paralel tentang Viktimisierung, yang akan Menjadi Zähler bagi Sejarah keberhasilan dan kemenangan, mengingat korban-korban Sejarah-Mereka Yang menderita, yang terhina, terlupakan - merupakan tugas dan tanggung Jawab kita semua. Dalam konteks inlah agaknya pembicaraan zentang etika politik menjadi relevan. Haryatmoko (2003) Kein Poster eingereicht Inhaltsangaben & Dialogzitate Inhaltsangabe Unterhaltsames Bezüge zu anderen Titeln Weitere Angaben Zu kaufen bei ... EinspielergebnisseStarttermineDrehorteTechnische AngabenNewsDesk Werbematerial Fotogalerie Externe Links Offizielle Websites Pertama, betapa Wortspiel kasar dan tidak santunnya suatu politik, tindakannya tetap membutuhkan legitimasi. Legitimasi tindakan ini mau tidak mau harus merujuk pada norma-norma moralische, nilai-nilai, hukum atau peraturan perundangan. Di sinilah lassen Sie celah di Mana etika politik dapat berbicara dengan otoritas. Kedua, etika politik berbicara dari sisi korban. Politik yang kasar und tidak adil akan mengakibatkan jatuhnya korban. Korban akan membangkitkan simpati dan reaksi Entrüstung (terusik dan protes terhadap ketidakadilan). Keberpihakan pada korban tidak akan menoleransi politik yang kasar. Deutsch - Übersetzung - Linguee als Übersetzung von "duka bagi etika politik" vorschlagen Linguee - Ketiga, pertarungan, kekuasaan, dan, konflik, kepentingan, yang, berlarut-larut, akan, membangkitkan, kesadaran, tentang, perlunya, penyelesaian, yang, mendesak, dan adil. Penyelesisches Semakam ini tidak akan terwujud bila tidak mengacu pada etika politik. Pernyataan perubahan harus konstitusional menunjukkan bahwa ätika politik tidak bisa diabaikan begitu saja. Tujuan etika politik adalah mengarahkan ke hidup yang baik, bersama dan untuk orang lain, dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan Membranen institusi-institusi yang adil. Et..............................................., Dalam perspektif ini, pengertian etika politik mengandung tiga tuntutan: (1) upaya hidup baik bersama dan untuk orang Lain (2) upaya memperluas lingkup kebebasan dan (3) membangun institusi-institusi Yang adil. Tiga tuntutan tersebut saling terkait kaufen. Hidup bersama als untuk orang lain tidak mungkin terwujud kecuali bila menerima pluralitas dänischen kerangka institusi-institusi yang adil. Hidup baik tidak lain von adalah cita-cita von kebebasan: kesempurnaan eksistensi atau pencapaian keutamaan. Institusi-institusi yang adil memungkinkan perwujudan kebebasan yang mencegah warga negara atau kelompok-kelompok dari peruanischen yang saling merugikan. Kebebasan warga negara mendorong inisiatif als sikap kritis terhadap institusi-institusi yang tidak adil. Pengertian kebebasan Yang terakhir ini dimaksudkan sebagai syarat fisik, sosial, dan politik Yang Perlu demi pelaksanaan konkret kebebasan atau demokratischen Freiheiten: kebebasan pers, kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan mengeluarkan pendapat, dan sebagainya. Dalam konteks ini pembicaraan mengenai ingatan sosieren erat kaitannya dengan etika politik. Apalagi, pelbagai kasus kekerasan als pembunuhan massale selalu terulang di Indonesien. Dari pengalaman ini orang Muley curiga jangan - Jangan tiadanya proses hukum terhadap kekerasan dan pembunuhan Yang terjadi merupakan upaya sistematik untuk mengubur ingatan sosial. Ingatsan bu bu bu bu. .............................. Banyak dari bekas goresan ingatan manusia terhapus als Verdünnung. Ingatan bukan keseluruhan Dari masa lalu, tetapi bagian Dari masa lalu Yang Terus hidup dalam diri orang atau Kelompok masyarakat Yang tunduk Pada representasi dan Sudut pandang dewasa ini. Maka, mengingat-melibatkus-haha-hipotesis-hipotesis-pengingat, membangun-kembali-makna. Karenanya, menghidupkan Kembali ingatan sosial berarti membangun bersama Proyek perdamaian dan berusaha tidak mengulangi kekeliruan masa lampau Yang tragis, yang masih menghantui dan melukai ingatan sosial. Bangsa yang tanpa ingatan sosial adalah bangsa tanpa masa depan. Wir müssen uns daran erinnern, weil das Erinnern eine moralische Pflicht ist. Wir schulden den Opfern eine Schuld. Und der kleinste Weg, die Schulden zu bezahlen, ist, zu erzählen und zu erzählen, was geschehen ist, indem wir uns erinnern und erzählen, wir verhindern nicht nur, dass die Opfer zweimal getötet werden, sondern auch, dass wir ihre Lebensgeschichten nicht banal8230 und die Ereignisse als notwendig erscheinen lassen. RUSLANI Mahasiswa S2 Ilmu religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, YogyakartaPerkembangan TEKNOLOGI Yang terjadi dalam kehidupan Manusia selalu memberikan banyak perubahan Pada cara berfikir, baik dalam Usaha pemecahan masalah, perencanaan, maupun pengambilan keputusan. Etika komputer (Computerethik) adalah seperangkat asus ata nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika komputer berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: Ethos) adalah Adat istiadat atau kebiasaan Yang baik dalam individu, Kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: zu berechnen) merupakan alat Yang digunakan untuk menghitung dan mengolah Daten. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu matura etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas. Sehingga jika kita menggabungkan pengertian dari kata etika dan komputer adalah seperangkat nilai yang mengatur manusia dalam penggunaan komputer serta proses pengolahan daten. Etika komputer sendeniri ini bertujuan untuk mencegah kejahatan-kejahatan terutama di dunia maya seperti pencurian data, pembajakan software, dan lainnya. Sesuai awal penemuan teknologi komputer di Ära 1940 ein, perkembangan etika komputer juga dimulai Dari Ära tersebut dan Secara bertahap berkembang Menjadi sebuah disiplin ilmu Baru di masa Sekarang ini. Perkembangan tersebut akan dibagi menjadi beberapa tahap seperti dibahas berikut ini. Munculnya etika komputer Sebagai Sebuah Bidang Studi Dimulai Dari Pekerjaan Professor Norbert Wiener. Selama Perang Dunia II (Pada awal tahun 1940-an) profesor Dari MIT ini membantu mengembangkan Suatu meriam antipesawat Yang Mampu menembak Jatuh sebuah pesawat tempur Yang melintas di atasnya. Tantangan universal dari proyek tersebut menyebabkan Wiener dan beberapa rekan kerjanya harus memperhatikan sisi lain dari sebuah perkembangan teknologi, yaitu etika. Pada perkembangannya, suatu bidang riset baru yang disebut Kybernetik. Cybernetics tersebut dikombinasikan dengan komputer digital Yang dikembangkan Pada Waktu itu, membuat wiener akhirnya Menarik beberapa kesimpulan etis tentang pemanfaatan teknologi Yang Sekarang dikenal dengan sebutan Teknologi Informasi (TI). Pada tahun 1950, istilah etika komputer sendeniri akhirnya umum digunakan lebih dari dua dekade kemudian. Buku Wiener ini mencakup beberapa taschen bagan pokok tentang hidup manusia, prinsip-prinsip bukum als etika di bidang komputer. 1. Tujuan hidup manusia. 2. Empat prinsip-prinsip hukum 3. Metode yang tepat untuk menerapkan etika. 4. Diskusi tentang masalah-masalah pokok dalam etika komputer 5. Contoh topik kunci tentang etika komputer Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi secara radikal. Adalah suatu pekerjaan besar bagi pelaku von dalamnya untuk memperhatikan keanekaragaman tugas dan tantangan. Pada pertengahan tahun 1960 Donn Parker Dari SRI Internasional Menlo Park Kalifornien melakukan berbagai RISET untuk menguji penggunaan komputer Yang tidak SAH dan tidak sesuai dengan profesionalisme di bidang komputer. Waktu itu Parker menyampaikan suatu ungkapan Yang menjadi titik tolak penelitiannya, yaitu. 8220that, wenn die Leute das Rechenzentrum betraten sie Therir Ethik an der door.8221 (Fodor und Bynum, 1992) Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa Ketika orang-orang masuk pusat komputer, Mereka meninggalkan etika Mereka di Ambang pintu links. Selanjutnya, Parker melakukan riset von mengumpulkan berbagai von kejahatan komputer von aktivitas lain yang von menurutnya von tidak pantas dilakukan von profesional komputer. Parker juga dikenal Menjadi Pelopor kode etik profesi bagi profesional di bidang komputer, yang ditandai dengan usahanya Pada tahun 1968 Ketika ditunjuk untuk memimpin Pengembangan Kode Etik Profesional Yang pertama dilakukan untuk Association for Computing Machinery (ACM). Era ini dimulai ketika sepanjang tahun 1960, Joseph Weizenbaum, Ilmuwan komputer MIT von Boston, menciptakan suatu Programm komputer yang disebut ELIZA. Weizenbaum dikejutkan oleh reaksi Dari penemuan sederhananya itu, dimana beberapa dokter jiwa melihatna sebagai Bukti bahwa komputer Akan Segera melakukan otomatisasi psikoterapi. Bahkan sarjana-sarjana komputer mit yang secara emosional terlibat dengan komputer berbagi pikiran tentang hal tersebut. Halitu akhirnya Membranen Weizenbaum pada suatu gagasan akan munculnya 8220model pengolahan informasi8221 tentang manusia yang akan datang dan hubungannya antara manusia dengan mesin. Perkembangan etika komputer di Ära 1970-ein juga diwarnai dengan karya Walter Maner Yang sudah Muley menggunakan istilah 8220computer ethics8221 untuk mengacu Pada bidang pemeriksaan Yang berhadapan dengan permasalahan etis Yang diciptakan oleh pemakaian teknologi komputer Waktu itu. Tahun 1980-an, sejumlah konsekuesi sosial als teknologi informasi yang etis menjadi isu veröffentlicht von Amerika dan Eropa. Hal-hal Yang sering dibahas adalah Computer - fähigen Verbrechen atau kejahatan komputer, masalah-masalah Yang disebabkan karena kegagalan sistem komputer, invasi keleluasaan Pribadi melalui Datenbank komputer dan perkara pengadilan mengenai kepemilikan Suchwerk Lunak. pekerjaan Tokoh-Tokoh etika komputer sebelumnya seperti Parker, Weizenbaum, Maner dan Yang gelegen, akhirnya membawa etika komputer sebagai Suatu disiplin ilmu Baru. Sepanjang tahun 1990 berbagai pelatihan Baru di universitas, pusat RISET, konferensi, jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan Suatu keanekaragaman Yang luas tentang Topik di bidang etika komputer. Para ahli komputer von Inggris, Polen, Belanda dan Italien menyelenggarakan ETHICOMP sebagai rangkaianische konferensi yang dipimpin oleh Simon Rogerson. Perkembangan Yang Cukup Penting Lainnya Adalah Kepeloporan Simon Rogerson Dari De Montfort Universität (Großbritannien), Yang Mendirikan Zentrum für Computing und soziale Verantwortung. Di dalam pandangan Rogerson, ada kebutuhan dalam pertengahan tahun 1990 untuk sebuah 8220generasi kedua8221 yaitu tentang Pengembangan etika komputer. 8220Die Mitte der 1990er Jahre hat den Beginn einer zweiten Generation der Computerethik angekündigt. Die Zeit ist gekommen, auf den Bau und die konzeptionelle Grundlage, während, parallel erarbeiten, die Entwicklung der Rahmenbedingungen, innerhalb derer praktische Maßnahmen auftreten können, so dass die Wahrscheinlichkeit unvorhergesehener Auswirkungen der Informationstechnologie Anwendung Rogerson, Bynum zu reduzieren, 1997. Sebagai Negara Yang tidak bisa dilepaskan Dari perkembangan teknologi komputer, Indonesien pun tidak mau ketinggalan dalam mengembangkan etika di bidang tersebut. Mengadopsi pemikir-pemikir dunia di atas, etika di bidang komputer berkembang Menjadi kurikulum wajib Yang dilakukan oleh hampir semua Perguruan tinggi di bidang komputer di Indonesien. Tiga alasan udama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer. 1. Kelenturan logika (logische Verformbarkeit), kemampuan memrograman komputer untuk melakukan apa Wortspiel yang kita inginkan. 2. faktor transformasi (Transformationsfaktoren), Contoh fasilitas e-mail yang bisa sampai tujuan als dapat dibuka atau dibaca dimanapun kita berada, faktor tak kasat mata (Unsichtbarkeitsfaktoren). 3. semua operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan yang rumit terlihat dan penyalah gunaan yang tidak tampak Berikut ini hak sosial dan komputer menurut Deborah Johnson: 1. Hak atas akses komputer, yaitu setiap orang berhak untuk mengoperasikan komputer dengan tidak harus memilikinya. Sebagai contoh belajar tentang komputer dengan memanfaatkan software yang ada 2. Hak atas keahlian komputer, pada awal komputer dibuat, terdapat kekawatiran yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh komputer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian di bidang komputer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak 3. Hak atas spesialis komputer, pemakai komputer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada komputer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang komputer, seperti kita membutuhkan dokter atau pengacara 4. Hak atas pengambilan keputusan komputer, meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana komputer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut. Berikut ini hak setiap orang atas isnformasi menurut Richard O. Masson): 1. Hak atas privasi, sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupu dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hukum tentang kerahasiannya. 2. Hak atas Akurasi. Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh sistem nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu tercapai. Aplikasi etis komunikasi virtual banyak menggunakan beberapa pedoman etika dalam penggunannya, namaun etika yang paling populer digunakan adalah etika keluaran Florida University Amerika (FAU) dan seorang netters Verginia Shea. Pada versi FAU beberpa etika yang dikemukakan adalah sebagai berikut. 1. Internet tidak digunakan sebagai sarana kejahatan bagi orang lain, artinya pemanfaatan internet semestinya tidak untuk merugikan orang lain baik secara materiil maupun moril. 2. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengganggu kinerja orang lain yang bekerja menggunakan komputer. Contoh riil adalah penyebaran virus melalui internet. 3. Internet tidak digunakan sebagai sarana menyerobot atau mencuri file orang lain. 4. Internet tidak digunakan untuk mencuri, contoh pengacakan kartu kredit dan pembobolan kartu kredit. 5. Internet tidak digunakan sebagai sarana kesaksian palsu 6. Internet tidak digunakan untuk mengcopy software tannpa adanya pembayaran 7. Internet tidak digunakan sebagai sarana mengambil sumber 8211 sumber penting tanpa adanya ijin atau mengikuti aturan yang berlaku. 8. Internet tidak digunakan untuk mengakui hak intelektual orang lain 9. Bertanggung jawab terhadap isis pesan yang disampaikan E-mail, bukan novel, Menulis e-mail itu cukup singkat saja, langsung ke pokok masalah, tidak perlu bertele-tele seperti menulis novel. Namun juga jangan terlalu singkat seperti SMS. 10. Pemakain huruf besar (semua), Di dunia maya, pemakain huruf besar dianggap menjerit. Jadi hindari hal ini agar tidak memberi kesan yang salah terhadap lawan bicara and Reply-to-All 8211 Pertimbangkan matang2 sebelum memakai fitur ini, untuk mencegah e-mail yang tidak diharapkan (oleh orang lain). Hal ini sering terjadi pada diskusi grup lewat e-mail, yang hanya pengirim pertama yang perlu diberi jawaban. 11 orang dengan Reply-to-All 100 email. Forward 8211 Fitur yang satu ini adalah yang paling disukai oleh pengirim surat berantai. Tapi yang paling menggangu adalah penggunaan To/CC untuk semua penerima, yang membuat e-mail anda tersebar ke orang2 yang tidak dikenal. Gunakanlah BCC untuk fitur ini. Surat Berantai, Pakailah akal yang jernih sebelum anda menekan tombol forward. Tanyalah pada diri anda sendiri, apakah hal tersebut bisa/akan terjadi Hampir semua surat berantai tidaklah berguna. Perlu dipertimbangkan juga, siapa saja yang patut menerima e-mail macam itu. Bukan bos atau klien anda tentunya. 24 Jam untuk tindak lanjut, Berilah 24 jam tenggang waktu untuk menindaklanjuti e-mail anda. Sadarilah bahwa tiap orang mempunyai kepentingan pribadi. Tidak perlu langsung SMS, atau telpon, setelah menekan tombol Send. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual Sebagai teknologi yang bekerja secara digital, komputer memiliki sifat keluwesan yang tinggi. Sifat itu di satu sini menimbulkan banyak keuntungan, tetapi di sisi lain juga menimbulkan permasalahan, terutama menyangkut hak atas kekayaan intelektual. Beberapa kasus pelanggaran atas hak kekayaan intelektual tersebut antara lain adalah pembajakan perangkat lunak, softlifting (pemakaian lisensi melebihi kapasitas penggunaan yang seharusnya), penjualan CDROM ilegal atau juga penyewaan perangkat lunak ilegal. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pembajakan perangkat lunak cukup tinggi. Kebanyakan pembajakan di Indonesia adalah pembajakan yang dilakukan oleh end user seperti penggunaan satu lisensi untuk banyak PC, pelanggaran kontrak lisensi serta pemuatan perangkat lunak bajakan di PC. Etika Komputer yang Baik antara kain Berikut yang tidak boleh dilakukan oleh para pengguna komputer yang manyangkut etika komputer yang baik. 1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain 2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain 3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya 4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri 5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu 6. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar 7. Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan 8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain 9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang 10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan komputer Seiring perkembangan teknologi pula, para profesional di bidang komputer sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup pekerja dengan pekerjaan, klien dengan profesional, profesional dengan profesional lain, serata masyarakat dengan profesional. Hubungan ini melibatkan suatu keanekaragaman minat, dan Kadang-kadang minat ini dapat masuk ke dalam bertentangan satu sama lain. Para profesional komputer yang bertanggung jawab, tentunya sadar dengan konflik kepentingan yang mungkin terjadi dan berusaha untuk menghindarinya. Di Indonesia, Organisasi profesi dibidang komputer yang didirikan sejak 1974 yang bernama IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika), juga sudah menetapkan dode etik yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian teknologi komputer di Indonesia. Kode etik profesi tersebut menyangkut kewajiban pelaku profesi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku profesi terhadap sesama pengemban profesi ilmiah, serta kewajiban pelaku profesi terhadap sesama umat manusia dan lingkungan hidup. Artikel Ini dapat di Download Disini. Jika file tidak dapat diUnduh, silakan tinggalkan Komentar. Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer 2013-03-23T00:15:0007:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Candra Mukhlis

No comments:

Post a Comment